Posted on April 21, 2009 by Anggur Baru
Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Elohim di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Rom 8:31)
Setiap pendoa syafaat
yang berpengalaman tahu bagaimana melakukan peperangan rohani yang
optimal. Ia tidak akan mendoakan setiap masalah yang ada di depannya,
melainkan langkah pertama yang ia akan ambil ialah mencari hadiran
YAHWEH untuk mendapatkan pentunjuk-Nya bagaimana menemukan orang kuat
dibalik permasalahan. Setelah ia temukan orang kuatnya barulah ia
mengikat untuk menawan orang kuat tersebut. Orang kuat ialah roh jahat dan bekerja melalui manusia tertentu, biasanya para pemimpin.
Dalam
peperang rohani, yang harus selalu diingat ialah: Firman YAHWEH berkata
jelas sekali bahwa Terang dan Gelap selalu berperang, mereka tidak bisa
bersatu. Ajaran New Age dan tradisi kono (Yin Yang, Hindu
dan banyak lagi lainnya) berkata sebaliknya, mereka dapat disatukan dan
keduanya saling bergantungan – praktek ilmu putih dan hitam, Tai Chi, Yoga
adalah beberapa contoh dari buah penggajaan mereka. Artinya, setiap
kita (umat YAHWEH) ditetapkan untuk memakai selengkap Senjata Rohani
Elohim yang ada pada kita (Ketopong Keselamatan, Bajuzirah Keadilan,
Ikatpinggang Kebenaran, Sandal/ Kasut Kerelaan Pemberitaan Injil,
Perisai Iman dan Pedang Roh yaitu Firman (Rhema) Elohim; Eph 6:13-17).
Setiap
orang tidak bisa netral, inilah faktanya: saat hari pertama Adam dan
Hawa jatuh kedalam dosa – melanggar perintah-Nya – YAHWEH telah
menetapkan peperangan terhadap Iblis dan semua pekerjaannya (Kej 3:15).
Kerajaan Terang yang dipimpin oleh YAHWEH akan selalu bermusuhan dan
berperang dengan Kerajaan Gelap yang dipimpin oleh Iblis. Peperangan ini
barulah berakhir jika Iblis dan antek-anteknya dimasukkan kedalam
Neraka.
Artinya
ialah setiap orang Kristen yang sejati mau tidak mau, sadar atau tidak
sadar ia adalah terpanggil untuk berperang, ia adalah tentara Kerajaan
Sorga. Kabar baik ialah secara hokum kita ada diposisi pemenang, Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. … Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat 28:18-20)
Menemukan Orang Kuat pada jaman raja Ahas
YAHWEH mengajari raja Ahas (744-728 BC), dari kerajaan Yahuda, bagaimana menemukan Orang Kuat yang ingin memerangi dia. Bukalah kitab Yesaya pasal 7. Ayat 1 berbunyi: Dalam
zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram,
dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu, namun mereka tidak dapat mengalahkannya.
Ini
pertarungan satu lawan dua, kerajaan Yehuda (2 suku Israel; terletak di
Selatan) diserang oleh kerajaan Israel (10 suku Israel, di Utara,
wilayah Samaria) dan kerajaan Aram (Syria Modern). Pertarungan yang
tidak seimbang! Sebab itu YAHWEH datang menolong Ahas, ”Berfirmanlah YAHWEH kepada Yesaya: “Baiklah engkau keluar menemui Ahas… katakanlah kepadanya: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dengan Aram dan anak Remalya. (Yes 7:3-4)
Pertarungan Ahas ini memilki dua makna pertarungan yang sangat besar dan penting
- Secara fisik, YAHWEH telah berjanji kepada Daud, bahwa pemerintahan Kerajaan Yahuda tidak akan berakhir. Yes 8:8 adalah janji bahwa sampai Yashua lahir, negeri Yehuda (disebut Imanu’el, ini juga berarti bahwa Israel Yahuda adalah milik Yashua) akan tetap ada.
- Secara rohani, peperangan ini adalah lambang dari pertempuran yang YAHWEH telah janjikan pada Kejadian 3:15 di atas, yaitu benih Hawa – Ha Mashiah melawan Iblis. DIA tidak pernah lupa apa yang IA janjikan, sekalipun itu sudah berlalu sedikitnya lebih dari 2500 tahun lamanya!
Namun
raja Ahas tidak mengerti sama sekali apa sesungguhnya yang ia sedang
hadapi, sehingga ia dihardik oleh nabi Yesaya (Yes 7:13). Yesaya lalu
berkata kepadanya, ”Sebab itu YAHWEH sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanu’el. (Yes 7:14). Di dalam Perjanjian Baru kita tahu bahw Yashua Ha Mashiah dipanggil juga sebagai Imanu’el – yang berarti: El menyertai kita (Mat 1:23). Inilah
suatu janji kemenangan untuk setiap tentara Kerajaan. Setelah Yahshua
bangkit dari kematian-Nya – kuasa Maut dikalahkannya – Rasul Paulus
dengan lantang berkata: ”Sebab itu
apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Elohim di pihak
kita, siapakah yang akan melawan kita? (Rom 8:31)
Sebab
itulah pada ayat 7 Elohim telah berjanji kepada Ahas bahwa rencana
musuh-musuhnya tidak akan terjadi, sebaliknya musuhnya akan dijarah
(Yesaya 8:1-4). Prinsip menemukan orang kuat di dalam peperangan
diajarkan oleh Bapa Sorgawi pada ayat-ayat di bawah ini.
Inilah kedua orang kuat dari musuh kerajaan Yehuda:
- Damsyik ialah ibu kota Aram, dan Rezin ialah kepala Damsyik. (Yes 7:8)
- Dan Samaria ialah ibu kota Efraim, dan anak Remalya ialah kepala Samaria. (Yes 7:9)
Alkitab
berkata, Negara dikendalikan oleh ibu kotanya, dan ibu kota tersebut
dikepalai oleh seorang pemimpin, Orang-orang kuat yang ingin
menghancurkan kerajaan Yehuda ialah Rezin dan Remalya. Ilmu politik dan
startegi perang telah diketahui Alkitab pada abad 7 BC!!
Orang kuat pada jaman raja Hezekiah / Hizkia / Hizqiyahu.Cara kerja musuh dan cara menangkalnya.
Hezekiah (artinya Dikuatkan YAH),
adalah anak raja Ahas. Apa yang telah terjadi pada masa anak raja Ahas
ini di kerajaan Yehuda? Mari kita baca Yesaya 36, ayat satu tertulis, ”Maka
dalam tahun keempat belas zaman raja Hizkia majulah Sanherib, raja
Asyur, menyerang segala kota berkubu negeri Yehuda, lalu merebutnya.
(Yes 36:1). Kerajaan Asyur / Assyria telah merebut SEMUA
kota berkubu /pertahanan kerajaan Yehuda, dan telah memungut upeti
/pajak yang besar (2 Raj 18:14), namun tetap belum puas. Mereka ingin
menguasai Yehuda sepenuhnya.
Karenanya raja
Assyria [Sanherib (705-681BC)] mengirim Tartan dan Rabsaris dan
Rabshakeh ( artinya: Juru minum agung) dari Lachish kepada raja
Hezekiah di Yerusalem dengan disertai tentara yang besar (penulisan
terjemahan dari berbagai Alkitab bahasa Inggris)* – untuk
menghancurkan semangat rakyat Yehuda (Yes 36:2; 2 Raj 18:17; juga pada
Yes 37:11-13). Panglima perang Asyria ini sengaja memakai bahasa
Ibrani, (negara besar / penjajah tidak akan memakai bahasa orang lain,
seperti Perancis misalnya) agar rakyat Yehuda berontak kepada rajanya
sendiri, yaitu Hezekiah (Yes 36:11-13). Ini salah satu taktik perang si jahat
– perang kata-kata: menakuti-nakuti (ay. 8,9) persis seperti Goliat
kerjakan terhadap tentara-tentara Israel, berita bohong (ay. 10).
Rabshakeh memberi gambaran kepada orang Yahuda bahwa kerajaan Assyria
terlalu kuat, ia membuat list panjang kota-kota Syria dan Samaria yang
telah ditaklukannya (ay. 19-20). Sesungguhnya raja Salmanesser lah (raja
Assyria pendahulu Sanherib) yang telah menaklukan kota-kota Samaria
demikian juga Mesir (2 Raj 17) – disini terjadi transmigrasi pertama
orang-orang Timur Tengah ke tanah Israel. Sekali lagi di sini terlihat
”mulut besar” panglima perang Rabshakeh.
Apa cara raja Yehuda menangkal serangan ini? Sederhana, Tetapi orang berdiam diri dan tidak menjawab dia sepatah katapun, sebab ada perintah raja, bunyinya: “Jangan kamu menjawab dia!” (Yes 36:21)
Dengan cara yang sama di atas, kita temukan orang-orang kuat di sini:
Kerajaan Yehuda diatur dari Yerusalem (ibukota), dan Yerusalem dikuai oleh Hezekiah / Hezkia (Yes 36:2; 2 Taw 29:1)
Kerajaan Assyria /Asyur diatur dari Niniwe (barat daya Irak modern) dan orang kuat Niniwe ialah Sanherib
(artinya: ”Dewa bulan telah menggantikan saudara-saudaraku (yang
hilang) untuk ku”) (Yes 37:37). Rabshakeh bukanlah orang kuat Assyria
sekalipun ia seorang panglima perang, ini terbukti ketika Sanherib
mati, maka kerajaan Assyria hilang pengaruhnya dan digantikan oleh
Babilon.
Penerapan:
Dua
contoh di atas adalah analogi umum bagaimana menemukan siapa orang kuat
dan tempat kekuasaannya. Kebanyakan negara pada abad modern ini tidak
lagi dipimpin oleh raja, sebagai gantinya ialah presiden. Tempat tinggal dan pemerintahan presiden tentunya di ibukota negara masing-masing, namun tidaklah pasti bahwa orang kuat dari negara tertentu adalah presidennya. Pada negara-negara demokrasi,
orang-orang kuatnya adalah orang-orang parlement dari partai politik
yang berkuasa – ini seperti umumnya pada gereja-gereja Protestan, yang
orang kuatnya adalah para sinode dan bukan pendeta. Presiden Iran Ahmadinejad bukanlah orang kuat nomor satu dari negara Persia ini, namun Ayatolah Ali Khamenei (pemimpin agama). Presiden Rusia Dmitri Medvedev juga bukan orang kuat nomor 1, tapi PMnya yaitu Vladimir Putin (ini juga terbukti dari gajinya, Putin memiliki gaji lebih besar dari ’bos’nya). Presiden B.W. Bush dan B. Obama bukanlah orang kuat USA, tetapi orang-orang di belakang Federal Reserve System
Negara yang presidennya merupakan orang kuat nomor satu (1) umumnya dikenal sebagai ”diktator” Dan negara seperti Saudi Arabia dan Brunai boleh jadi orang kuatnya adalah raja mereka. Pimpinan Roh Kudus sungguh sangat diperlukan di dalam hal ini
*)
Pada Alkitab Indonesia Terjemahan Baru pada 2 Raja-raja 18:17 hanya
tertulis ”juru minum agung” sama seperti pada Yesaya 36:2. Nabi Yesaya
hanya mencatat Rabshakeh (Juru minum Agung) sebab (menurut banyak
komentator Alkitab) ia lah yang berbicara dan memang ialah genderal dari
utusan raja Assyria tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar