Kamis, 05 Januari 2012

Mengatur Keuangan

Pesan untuk para sekuler mengenai keuangan, apalagi ke depannya keadaan tidak bertambah baik tapi Tuhan katakan Mujizat Masih Ada.
Pak Awing berkata bahwa memasuki tahun 2012 di mana Tahun Perkenanan Tuhan, Muizat Masih Ada. Untuk bisa mendapatkan Perkenanan dan Mujizat Tuhan, langkah yang harus kita lakukan adalah kita harus mendengarkan perintah-perintah Tuhan. Terutama apa yang diwajibkan Tuhan untuk kita lakukan, contohnya kita harus hidup benar maka kita harus hidup benar. Contoh lain, waktu dikatakan untuk memberi perpuluhan maka berilah perpuluhan. Karena perpuluhan itu adalah uangnya Tuhan.
Tidak hanya perpuluhan,  di dalam keuangan kita juga harus hidup benar dan jujur. Terutama dalam berbisnis, jangan sampai kita ‘makan’ uang orang lain. Kita sebagai anak-anak Tuhan harus melakukan bisnis yang fair, win-win solution dengan partner kerja kita. Jangan hanya demi kebutuhan pribadi, keinginan pribadi, kita mengorbankan orang lain.
Untuk itu, pada waktu kita menerima penghasilan, kita bisa mengatur keuangan kita dengan langkah membuat planning atau perencanaan dari penghasilan yang kita terima. Pertama yang pasti kita harus menyisihkan untuk sepersepuluh dari penghasilan kita untuk kita kembalikan kepada Tuhan. Tuhan tidak ingin uang kita, Tuhan hanya ingin melihat bagaimana ketaatan kita. Yang kedua kita harus membayar hutang-hutang kita. Tuhan tidak suka kita berhutang karena dengan berhutang sesungguhnya di mata Tuhan kita sedang menahan berkat orang lain. Akibatnya, berkat kita pun tanpa sadar tertahan. Jadi, punyai prinsip untuk tidak berhutang.
Bagi anak-anak Tuhan yang saat ini berhutang, mulai atur keuanganmu dengan langkah :
  1. Sisihkan persepuluhan. Karena persepuluhan itu miliknya Tuhan. Bedakan dengan persembahakan khusus. Dan punyailah motivasi yang benar pada waktu kita memberikan perpuluhan, mungkin gereja tidak memberikan ungkapan terima kasih kepada persepuluhan kita, tapi Tuhan mengetahui apa yang kita lakukan dan  Tuhan akan mencurahkan berkat-Nya untuk kita.
  2. Bayarlah hutangmu! Lunasi hutang-hutang yang ada.
  3. Tentukan prioritasmu! Prioritas pertama adalah Tuhan, yang kedua adalah keluarga.
  4. Setelah ketiga hal di atas, baru kita bagi untuk hal-hal lainnya.
Sumber : Pdt. Arwijanto Tjokro
(Wakil Gembala 4 Divisi Keuangan )
Dedicated : Kaum Profesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar